Loading...
Indonesia termasuk salah satu negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. Hal ini tidak akan terwujud tanpa sejarah perkembangan Islam di Indonesia yang sudah ada sejak berabad-abad lalu.
Kehadiran agama Islam di Nusantara tidak muncul begitu saja tanpa latar belakang. Masyarakat mulai berminat mempelajari agama Islam berkat usaha para mubalig seperti ulama, wali, atau pedagang yang berdakwah. Mereka mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam dengan cara dakwah yang ramah dan damai.
Tentu dalam proses tersebut, para mubalig menghadapi sejumlah tantangan. Namun, berkat keteguhan iman dan akhlak mulia, ajaran Islam bisa diterima baik oleh penduduk Nusantara hingga kini. Bagi Anda yang ingin menyimak lebih detail mengenai sejarah masuknya Islam di tanah air, bisa mengikuti pembahasannya di bawah ini.
Anda bisa menelusuri jejak masuknya Islam ke Indonesia melalui berbagai sumber sejarah seperti catatan musafir asing, prasasti, nisan, hingga cerita rakyat. Sementara teori masuknya Islam ke Indonesia, para ahli sejarah membaginya menjadi beberapa teori sebagaimana berikut.
Menurut teori ini, proses masuknya Islam ke Indonesia terjadi sekitar abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi yang dibawa langsung oleh para musafir Arab. Salah satu tokoh yang mendukung teori ini adalah ulama sekaligus sastrawan Haji Abdul Karim Amrullah alias HAMKA.
Bukti yang memperkuat teori Mekah adalah perkampungan Islam di pantai barat Sumatera pada abad ke-7. Selain itu, Kerajaan Samudera Pasai menganut aliran mazhab Syafi’I serta penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai.
Sejarah masuknya Islam di Indonesia berikutnya adalah teori Gujarat yang beranggapan Islam dibawa oleh para pedagang Gujarat (India bagian barat) sekitar abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah ilmuwan Belanda J. Pijnapel dan Moqette.
Teori Gujarat didukung oleh beberapa bukti, seperti adanya batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh dan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang memiliki kemiripan dengan batu nisan di Cambay.
Teori Persia menyatakan asal muasal kedatangan Islam di Indonesia karena berasal dari kaum Syiah, Persia pada abad ke-7 Masehi. Beberapa bukti yang mendukung teori ini antara lain peringatan 10 Muharram atau Asyura Islam-Persia mirip seperti upacara Tabuik/Tabut di Sumatera Barat.
Selain itu, kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan hingga penggunaan istilah Persia untuk mengeja huruf Arab turut mendukung teori ini. Namun, teori ini memiliki kelemahan karena pada abad ke-7 Masehi, pengaruh Persia masih belum terlalu besar dalam dunia Islam.
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia menurut teori Cina berasal dari para perantau Cina yang beragama Islam. Teori ini didukung dengan bukti seperti masjid berarsitektur Cina di Jawa dan gelar raja-raja Demak yang ditulis menggunakan istilah Cina.
Pada hakikatnya, setiap teori memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Sulit untuk menentukan mana yang mutlak benar dari teori-teori tersebut. Apalagi, bisa jadi kedatangan Islam ke Nusantara berasal dari berbagai tempat dan peran kelompok dalam timeline waktu yang tidak bersamaan.
Perjalanan Islam di Sumatera ditandai dengan berdirinya kerajaan Islam yang pertama, yaitu kerajaan Islam Perlak atau Peureulak di Aceh Timur dan kerajaan Samudera Pasai di pesisir timur laut Aceh.
Kawasan Aceh yang strategis di daerah Selat Malaka, memungkinkan para pedagang datang dengan mudah dari luar negeri. Alhasil, penyebaran Islam di wilayah Sumatera terjadi melalui perdagangan dan pernikahan serta dakwah dari wali atau ulama yang ada pada saat itu.
Sementara sejarah perkembangan Islam di Indonesia bagian pulau Jawa ditandai dengan penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun yang wafat tahun 1101 M di daerah Leran, Gresik.
Pengembangan Islam di tanah Jawa semakin meluas karena pengaruh Wali Songo (sembilan wali). Mereka terdiri atas Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan Sunan Muria.
Berikutnya, Islam masuk ke Kalimantan Timur oleh Datuk Ri Bandang dan Tun Tunggang Parangan sekitar abad ke-16. Di Kalimantan Barat, Syarief Husein membawa Islam masuk sekitar abad ke-15 M. Sementara di Kalimantan Tengah, penyebaran Islam bermula sejak Pangeran Samudera memeluk agama Islam.
Adapun penyebaran Islam ke Sulawesi terjadi melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Selain itu, faktor lainnya adalah berkat kegigihan para mubalig yang terus menyebarkan agama Islam hingga berdirilah beberapa kerajaan Islam di Pulau Sulawesi.
Baca Juga:
Pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang Kementerian Agama Republik Indonesia terbitkan, terdapat beberapa cara Islam masuk ke Indonesia. Simak penjelasannya berikut ini.
Para pedagang muslim dari luar negeri yang masuk ke Indonesia memperkenalkan ajaran agam Islam sambil berdagang. Mereka berinteraksi dengan penduduk lokal dan mengajarkan untuk menyembah hanya kepada Allah SWT. Kehadiran pedagang dari luar negeri ini turut mendorong perkembangan Islam di Nusantara.
Para pedagang Islam dari luar negeri yang menetap, akhirnya sebagian menikah dengan penduduk setempat. Penduduk setempat yang menikah itu akan masuk ke dalam Islam dan kelompok mereka semakin besar setelah memiliki keturunan.
Sejarah peradaban Islam di Indonesia juga tersebar melalui pendidikan yang dilakukan oleh para mubalig. Mereka menyampaikan ajaran Islam di surau, pondok, atau lembaga pendidikan lainnya.
Sunan Kalijaga memanfaatkan kesenian untuk menyebarkan Islam. Ia menggunakan cerita wayang dari kisah Mahabarata dan Ramayana sambil menyelipkan tokoh-tokoh dari pahlawan Islam. Selain itu, cabang seni lain yang turut berperan dalam penyebaran Islam antara lain seni pahat, seni tari, seni musik, hingga seni sastra.
Setelah menyimak pembahasan sejarah perkembangan Islam di Indonesia, wawasan Anda tentu semakin kaya. Harapannya melalui sejarah yang panjang tersebut, Anda bisa mengambil hikmah yang baik seperti melanjutkan dakwah dengan cara yang ramah dan damai.
Apabila ingin memperdalam informasi mengenai detail sejarah Islam di Indonesia, Anda bisa mencari referensi lebih lanjut pada sumber-sumber kredibel seperti buku atau jurnal ilmiah.
Apabila Anda membutuhkan sarung ibadah dengan motif tradisional khas daerah di Indonesia, Banggabersarung.com tempatnya. Cek websitenya dan temukan variasi desain sarung menawan dengan beragam promo hingga 50%-an.
2 Desember 2024
4 Januari 2025
4 Januari 2025
1 Februari 2025
3 Februari 2025