Loading...
Turunnya wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril menandai awal mula masuknya Islam. Surat Al-Alaq ayat 1–5 merupakan wahyu pertama yang Rasul SAW terima tepatnya tahun 610 Masehi di Gua Hira, Makkah, Arab Saudi. Lantas, kenapa Islam turun di Arab? Temukan alasannya di artikel ini!
Faktor geografis, bahasa, dan kondisi masyarakat Arab umumnya menjadi alasan kenapa agama Islam diturunkan di negeri Arab. Simak alasannya lebih lanjut melalui penjelasan di bawah ini.
Arab Saudi secara geografis terletak di Asia Barat Daya, berbatasan langsung dengan Teluk Persia, Uni Emirat Arab, dan Qatar di timur; Laut Merah di barat; Kuwait, Irak, dan Yordania di utara; serta Yaman dan Oman di selatan. Posisi Jazirah Arab berada di persimpangan tiga benua, yaitu Eropa, Afrika, dan Asia.
Letak Arab Saudi yang strategis mendukung dibukanya Makkah sebagai jalur persilangan ekonomi internasional dan pertemuan pedagang antar negara. Mayoritas profesi masyarakat Arab, khususnya suku Quraisy, adalah berdagang.
Lokasi strategis Arab memudahkan suku Quraisy untuk berdagang ke berbagai negara dan berhubungan dengan dunia luar. Al-Quran surat Quraisy ayat 1–2 menjelaskan bahwa suku Quraisy memiliki kebiasaan melakukan perjalanan dagang pada musim dingin dan panas.
Situasi Makkah sebagai pusat berkumpulnya manusia dari berbagai negara dan kemudahan masyarakatnya untuk berhubungan dengan negara lain membuat Arab terpilih sebagai tempat turunnya Islam. Menurunkan agama Islam di Arab akan mempercepat persebaran dan pertumbuhan umatnya.
Strategi tersebut terbukti sukses karena teori Makkah meyakini bahwa Islam masuk ke Nusantara pertama kali pada abad yang sama saat penurunan wahyu pertama, yaitu abad ke-7 M lewat jalur perdagangan. Ajaran Islam di Nusantara berkembang dengan cepat berkat dakwah para Walisongo.
Kondisi masyarakat juga menentukan kenapa Islam turun di Arab. Masyarakat Arab saat itu belum terkontaminasi keyakinan dan terhindar dari konflik, tak seperti negara tetangganya. Persia mengikuti aliran Zoroaster dan menyembah api. Di sisi lain, Romawi menyebarkan ajaran Kristen yang dimodifikasi dan terlibat agresi militer.
Ulama Al-Buthi dalam bukunya Fiqh Al-Sirah mengumpamakan bangsa Arab seperti halnya ‘bahan baku’ yang belum diolah dan diubah bentuk. Masyarakat Arab yang masih murni dari kontaminasi ajaran sesat menjadikannya sasaran yang tepat untuk menerima ajaran Islam.
Terkait masalah masyarakat Arab yang terperangkap dalam kebodohan atau jahiliah, Al-Buthi menyatakan kesesatan mereka masih Allah maklumi. Alasan bangsa Arab zaman jahiliah suka minum miras, berjudi, dan merendahkan perempuan adalah karena belum ada sosok penerang yang menuntunnya ke jalan yang benar.
Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, Allah SWT telah mendirikan Ka’bah sebagai rumah ibadah pertama yang terletak di pusat kota Makkah sesuai firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 96.
اِنَّ اَوَّلَ بَيۡتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَـلَّذِىۡ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلۡعٰلَمِيۡنَۚ
Artinya:
“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
Ka’bah telah menjadi tempat ibadah sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 127.
“Dan (ingatlah) saat Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
Meski umat Nabi Ibrahim tidak memeluk Islam, Allah telah mengutus para nabi dan rasul-Nya untuk mengajarkan tauhid. Al-Buthi menerangkan dalam bukunya bahwa bukti persinggahan Nabi Ibrahim di Baitullah menjadi pondasi dakwah Islam oleh Nabi Muhammad SAW yang masih keturunan Nabi Ibrahim.
Mayoritas masyarakat Arab sebelum Islam masuk sedang dalam kondisi tidak bisa baca dan tulis (ummi), termasuk Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Quran surat Al’A’raf ayat 157, Allah berfirman telah mengutus nabi yang ummi. Tujuan pemilihan nabi yang ummi adalah untuk meminimalkan keraguan ajarannya.
Ahli tafsir dan fikih asal Yaman, Al Imam Asy Syaukani, menjelaskan dalam tafsirnya.
“Seandainya Nabi Muhammad adalah orang yang mampu membaca dan menulis, orang-orang akan berkata ajarannya hanyalah hasil membaca kitab-kitab Allah yang ada sebelumnya atau hasil menelaah kitab-kitab tentang kisah umat terdahulu.”
Hal yang sama juga berlaku untuk orang-orang yang menerima ajaran agamanya. Jika agama Islam turun kepada bangsa yang telah menerima ilmu pengetahuan serta mahir membaca dan menulis, maka mereka akan dengan mudahnya menuduh Nabi Muhammad SAW mengarang.
Alasan lain kenapa Islam turun di Arab adalah faktor bahasa. Allah SWT selalu menurunkan Rasul yang berbahasa sesuai dengan bahasa kaumnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ibrahim ayat 4.
وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا مِنۡ رَّسُوۡلٍ اِلَّا بِلِسَانِ قَوۡمِهٖ لِيُبَيِّنَ لَهُمۡؕ
Artinya:
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka.”
Berdasarkan dalil di atas, Allah SWT menurunkan ajaran Islam di Jazirah Arab karena Nabi Muhammad SAW dan kaumnya saat itu berkomunikasi menggunakan bahasa Arab. Tujuannya agar memudahkan Rasul SAW dalam menyampaikan dakwah dan masyarakat Arab tidak kesulitan menerima ajarannya.
Bahasa Arab sendiri termasuk salah satu bahasa tertua di dunia. Para ahli linguistik Arab berpendapat bahwa bahasa Arab adalah perkembangan dari bahasa Aramaik yang digunakan oleh Nabi Ibrahim dan keturunannya. Sabda Rasul dalam hadis riwayat Hakim dan Baihaqi, “Nabi Ismail diberi ilham dengan lisan ini (bahasa Arab).”
Di tengah gempuran rumpun bahasa Aramaik yang telah punah, bahasa Arab mampu bertahan bahkan penuturnya kian bertambah hingga kini. Ahli tafsir Ibnu Katsir mengungkapkan bahasa Arab adalah bahasa mulia dengan karakteristik yang istimewa. Memiliki 12 juta kosakata menjadikannya bahasa terkaya di dunia.
Baca Juga:
Mantan Menteri Agama, Quraish Shihab, mengemukakan bahwa Allah lebih tahu siapa dan dari mana Allah mengutus Rasul-Nya. Keistimewaan posisi negara dan bahasanya menjadi alasan kenapa Islam turun di Arab. Kondisi masyarakat Arab juga menjadikannya sasaran tepat untuk menerima ajaran Islam.
Setelah memahami sejarah alasan turunnya Islam, saatnya mengamalkan ajaran Rasulullah SAW. Tunaikan salat 5 waktu menggunakan alat salat yang bersih dan baru agar lebih semangat menjalankan perintah Allah SWT. Dapatkan sarung baru dengan pilihan warna dan motif menarik di banggabersarung.com!
2 Desember 2024
4 Januari 2025
4 Januari 2025
1 Februari 2025
3 Februari 2025