Loading...
Islam adalah agama yang damai dan selalu mengutamakan persatuan umat. Akan tetapi, sepanjang sejarah, umat islam terpecah belah menjadi berbagai golongan. Pertanyaannya: mengapa Islam terpecah belah dalam banyak golongan? Mari kita kulik fenomena ini lebih dalam. Simak penjelasannya di bawah ini.
Ada setidaknya 15 hadis yang membahas mengapa Islam terpecah belah dalam banyak golongan hingga 73. Hadis-hadis tersebut diriwayatkan oleh sepuluh Imam Ahli hadis dari 14 orang sahabat Rasulullah SAW, mulai dari Abu Hurairah RA hingga ‘Auf bin Malik RA.
Meskipun terdapat banyak versi hadis, hadis-hadis menunjukkan bahwa Islam akan terpecah menjadi 73 golongan. Beberapa hadis juga mengimbuhi bahwa hanya ada satu golongan saja yang akan masuk surga.
Sebagai contoh adalah dari ‘Auf bin Malik Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam kitab Sunan-nya Kitabul Fitan bab Iftiraaqil Umam no. 3992. hadis tersebut berbunyi:
عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِفْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَاحِدَةٌ فِيْ الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ النَّارِ، قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ هُمْ؟ قَالَ: الْجَمَاعَةُ.
Artinya:
Dari ‘Auf bin Malik, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yahudi terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, satu (golongan) masuk Surga dan yang 70 (tujuh puluh) di Neraka.
Dan Nasrani terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, yang 71 (tujuh puluh satu) golongan di Neraka dan yang satu di Surga.
Dan demi Yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, umatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, yang satu di Surga, dan yang 72 (tujuh puluh dua) golongan di Neraka,’
Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapakah mereka (satu golongan yang masuk Surga itu) wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Al-Jama’ah.’ (Sunan Ibn Majah 3992)
Derajat hadis ini adalah hasan, yaitu satu level lebih rendah dari shahih tetapi telah memenuhi kriteria sebagai hadit yang relevan. Salah satu perawi hadis ini adalah Abbad bin Yusuf Al-Kindi Al-Himsi, yang merupakan perawi Hadis tsiqah (terpercaya).
Setelah mengetahui hadis tentang terpecahnya golongan islam, kita perlu memahami kaidah dari hadis-hadis tersebut supaya bisa memahami mengapa islam terpecah belah dalam banyak golongan. Berikut poin-poin utama yang bisa kita ambil.
Hadis-hadis yang membahas terpecah islam dalam golongan-golongan menunjukkan akan adanya sekitar 73 golongan dalam agama Islam. Namun, ini menimbulkan pertanyaan baru: “Islam terpecah menjadi 73 golongan apa saja?”
Kita tahu ada bermacam golongan atau aliran dalam mulai dari dari Sunni, Syi’ah, Salafi, hingga Sufi. Akan tetapi, jumlah pasti golongan tersebut masih menjadi perdebatan.
Poin selanjutnya juga menjelaskan mengapa Islam terpecah belah dalam banyak golongan.
Dijelaskan bahwa dari 73 golongan, hanya satu golongan yang masuk surga. Golongan tersebut dikenal pula dengan istilah “Al-Jamaah” atau “Al Firqatu An Najiyah”. Pada hadis lain, yaitu At-Tirmidzi no. 2641, menyebutkan bahwa golongan yang selamat adalah “golongan yang mengikuti jejakku (Muhammad SAW) dan jejak para Sahabatku.”
Makna dari pernyataan ini tidak bermaksud untuk menunjuk-nunjuk golongan mana yang salah. Melainkan, sebagai pengingat pada kaum mukminin agar selalu berpegang teguh pada perintah Allah SWT.
Sebagai gambaran jika Allah SWT tidak melihat berapa banyak umat atau golongan yang memeluk islam. Melainkan seberapa baik umat mukmin mengamalkan akidah islam serta menyebarkan kebaikan. Jadi, kita harus tetap berlandaskan pada kebenaran walaupun banyak golongan yang mulai melenceng dari kaidah Islam.
Berkaitan dengan itu, kita juga diingatkan untuk mewaspadai golongan-golongan yang mencederai nama Islam. Golongan-golongan munafik yang mengaku bagian dari Islam namun memanfaatkan kaidah hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan.
Ada beberapa faktor mendasar mengapa Islam terpecah belah dalam banyak golongan. Berikut ulasannya.
Adanya perbedaan cara penafsiran ayat Al-Qur’an dan hadis bisa menjadi faktor penyebab munculnya golongan-golongan dengan pandangan berbeda. Hal ini manusiawi karena banyak ayat yang memiliki makna luas. Pada dasarnya, perbedaan pemahaman adalah hal yang umum terjadi.
Maka dari itu, sebagai umat Islam, yang perlu kita lakukan adalah berkaca kembali pada bagaimana Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam beserta golongan umat Islam terdahulu, yaitu para sahabat beliau, berakidah dan mempraktikkan setiap Ibadah. Di samping itu, menundukkan hati agar senantiasa mengikuti kebenaran, sekalipun itu bertentangan dengan keinginan maupun kebiasaan yang telah dikenal.
Kepentingan politik dan kekuasan bisa jadi alasan mengapa Islam terpecah belah dalam banyak golongan. Sering kali ada oknum-oknum pemimpin agama, baik itu ulama maupun imam, yang menginginkan kekuasaan atau mempertahankan pengaruhnya terhadap kelompoknya.
Akibatnya, mereka sengaja membuat golongan atau kelompok dengan tujuan mencari simpatisan yang setia kepada oknum tersebut.
Penyebaran agama Islam dapat dilakukan dengan cara yang beragam, tak jarang dengan mengadaptasi kebudayaan lokal. Akibatnya, pemahaman Islam di setiap wilayah dipengaruhi oleh tradisi lokal, yang terkadang menimbulkan perbedaan cara beragama.
Syariat Islam tidak melarang tradisi atau kebudayaan selama hal tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam dan akidah yang telah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam contohkan. Inilah pentingnya menuntut ilmu agama dengan memahami kaidah dasarnya.
Ketika individu atau kelompok lebih mementingkan pendapatnya sendiri daripada mencari kebenaran berdasarkan Al-Qur’an dan hadis, perpecahan akan mudah terjadi. Terlebih lagi, fanatisme terhadap suatu golongan tertentu akan memperparah kondisi ini.
Baca Juga:
Pada intinya, hadis-hadis yang membahas mengapa Islam terpecah belah dalam banyak golongan tidak dimaksudkan untuk menuduh golongan lain sebagai umat yang salah serta membanggakan golongan sendiri sebagai umat terbaik.
Melainkan, sebagai pengingat untuk senantiasa berusaha memahami dan mempraktikkan ilmu agama dengan mengikuti jalan yang lurus dan kebenaran yang telah Allah wahyukan dan rasul-Nya sampaikan. Peringatan ini bertujuan agar setiap umat Islam mendapatkan rahmat dan keselamatan di dunia maupun akhirat.
Meskipun kondisi tersebut merupakan keniscayaan yang tidak dapat terhindarkan, tetapi sebagai seorang muslim kita bisa memilih menyikapi perpecahan tanpa melibatkan kekerasan dan keributan yang akan merusak peradaban Islam lebih jauh.
2 Desember 2024
4 Januari 2025
4 Januari 2025
1 Februari 2025
3 Februari 2025