Loading...
Sebagai salah satu rukun Islam, menunaikan zakat fitrah dan zakat mal penting untuk memperoleh keberkahan hidup. Meskipun hukumnya sama-sama wajib bagi umat muslim, ada perbedaan zakat fitrah dan zakat mal yang signifikan.
Perbedaan yang paling mendasar terletak pada niat, syarat, waktu, hingga ketentuan pembagian zakat. Supaya tidak salah sasaran, artikel ini akan membahas perbedaan dari kedua zakat tersebut secara detail. Simak informasi selengkapnya!
Zakat fitrah merupakan zakat jiwa yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pelaksanaan zakat fitrah ini setiap setahun sekali pada bulan Ramadan, tepatnya menjelang hari raya Idul Fitri.
Selain membersihkan diri dari segala perbuatan dosa, tujuan pelaksanaan zakat fitrah juga sebagai bentuk kepedulian sosial untuk membantu orang yang kurang mampu supaya dapat merayakan Idul Fitri dengan gembira.
Perintah untuk menunaikan zakat fitrah ini termaktub dalam salah satu hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam, yang artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan untuk dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘ied”. (HR. Bukhari, no. 1503 dan Muslim, no. 984)
Baca Juga: Tujuan Zakat Fitrah, Hukum dan Ketentuannya
Apa perbedaan zakat fitrah dan zakat mal? Berbeda dengan zakat fitrah, zakat mal adalah zakat yang berupa harta benda. Zakat ini hanya berlaku bagi setiap muslim yang memiliki harta melebihi nisab dan mencapai masa kepemilikan selama 1 tahun hijriah (haul).
Apabila harta tersebut tidak mencapai nisab (batas minimal), maka individu tersebut tidak wajib membayarkan zakatnya.
Keutamaan zakat ini yaitu untuk membersihkan harta dari hak orang lain dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Meski begitu, pelaksanaan zakat mal tidak boleh untuk kepentingan tertentu, seperti bentuk hadiah atau sarana penebus utang.
Allah SWT menyerukan perintah untuk melaksanakan zakat mal dalam surat Al-Baqarah ayat 43, yang berbunyi:
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' “.
Berikut 6 perbedaan utama dari kedua zakat tersebut yang wajib umat muslim ketahui. Di samping syarat dan waktunya, uraian berikut juga akan menjelaskan perbedaan zakat mal dan zakat fitrah dari berbagai segi lain yang lebih terperinci.
Pada dasarnya, seorang muslim perlu meniatkan ibadahnya tetapi niat tersebut cukup dilakukan dalam hati. Tidak ada lafal khusus untuk Anda ucapkan.
Meskipun begitu, pastikan bahwa Anda memisahkan niat untuk menunaikan zakat maal dan zakat fitri ketika berniat dalam hati karena keduanya memiliki waktu dan ketentuan pelaksanaan yang cenderung berbeda.
Perbedaan zakat fitrah dan mal selanjutnya yaitu dari segi syarat wajib zakat.
Umat muslim perlu memenuhi beberapa syarat tertentu untuk menjalankan ibadah zakat fitrah. Selain beragama Islam, merdeka (bukan budak), dan hidup pada bulan Ramadan hingga bertemu dengan matahari terbenam pada malam Idul Fitri, seorang muslim harus tergolong mampu dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dan wajib membayarkan zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri.
Sementara syarat untuk menunaikan zakat mal di antaranya adalah sebagai berikut.
Zakat fitrah wajib dilaksanakan menjelang Idul Fitri untuk memastikan bahwa zakat telah diterima oleh orang yang berhak pada hari raya Idul Fitri. Perintah pembayaran zakat fitrah ini bersifat mutlak, harus sesuai waktu, dan tidak ada qadha (pergantian).
Sementara itu, waktu pelaksanaan zakat mal tidak dibatasi. Tetapi, zakat mal wajib Anda tunaikan sewaktu harta telah mencapai nisab (batasan minimal kekayaan) dan haul (masa kepemilikan harta selama 1 tahun).
Anda dapat memajukan pembayaran zakat maal karena ada kecendrungan maslahat atau manfaat yang lebih besar. Tetapi, penundaan pembayaran zakat mal tanpa uzur (alasan) yang dibenarkan hukum Islam dilarang.
Baca Juga: Keutamaan Sedekah Menurut Al-Quran dan Hadist, Rejeki Makin Nambah Berkah!
Dalam zakat fitrah, objek zakat adalah jiwa manusia. Dengan kata lain, setiap muslim yang mampu secara finansial wajib untuk melaksanakan zakat fitrah atas dirinya sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya.
Sedangkan, objek zakat mal yaitu harta benda atau kekayaan yang dimiliki oleh muzakki atau orang yang menunaikan zakat dengan syarat-syarat tertentu.
Dalam konteks zakat fitrah, tidak ada pembagian jenis zakat. Namun, bentuk pembayaran zakat fitrah wajib berupa makanan pokok yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat masing-masing, contohnya beras, gandum, maupun kurma.
Tujuannya, untuk memastikan bahwa zakat fitrah bisa langsung bermanfaat untuk orang yang membutuhkan.
Lalu, zakat mal sendiri terbagi ke dalam berbagai jenis harta, di antaranya adalah berikut ini.
Sebagai informasi, perhitungan nilai zakat fitrah berdasarkan jumlah jiwa. Umumnya, zakat fitrah memiliki nilai pembagian yang tetap, yaitu sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kilogram makanan pokok, seperti beras, gandum, dan kurma.
Ketentuan pembagian zakat fitrah ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam HR. Bukhari sebagai berikut.
فَرَضَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ
Artinya: “Rasulullah SAW, mewajibkan zakat fitrah dengan satu sha' kurma atau satu sha' gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ied."
Besaran zakat mal bervariasi tergantung pada jenis harta dan kadar zakat yang muzakki miliki. Akan tetapi, persentase zakat mal untuk emas dan perak, mata uang, juga barang dagangan adalah 2,5% dari total nilai harta bersih.
Untuk besaran zakat hewan ternak ada ketentuan tersendiri yang patut Anda pelajari secara khusus. Begitu pula dengan zakat mal dari sektor pertanian, besaran pembagian zakat yaitu sebesar 10% jika pengairan tanpa biaya, dan 5% jika pengairan membutuhkan biaya.
Sedangkan zakat rikaz persentasenya paling besar, yaitu 20% dari total harta temuan.
Baca Juga: Hukum Puasa saat Hamil Muda Menurut Islam dan Tipsnya
Memahami perbedaan kedua zakat di atas secara saksama dapat mempermudah umat muslim untuk menjalankan ibadah zakat yang sesuai syariat Islam dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal dapat menghadirkan keutamaan yang mulia, seperti membersihkan jiwa dari segala keburukan serta menghidupkan roda ekonomi yang lebih sehat.
Baca Juga:
2 Desember 2024
4 Januari 2025
4 Januari 2025
1 Februari 2025
3 Februari 2025